Langsung ke konten utama

3 Opini dan Fakta Terhadap Pekerjaan Jarak Jauh (WFH/Remote)



Pada beberapa minggu ini, banyak orang yang memilih untuk bekerja dari jarak jauh. Bisa bekerja di rumah, kedai kopi, perpustakaan, bahkan dalam perjalanan ke suatu tempat. Namun, bekerja Remote bukan untuk semua orang. Ada perusahaan yang berjuang dengan itu, dan tidak semua karyawan bekerja dengan baik dalam budaya terdistribusi. Jika bisnis mempertimbangkan tim dan situasi mereka dengan cermat dan memutuskan bahwa jarak jauh bukan untuk mereka, itu bagus; mereka benar-benar harus tetap dengan keputusan itu.

1.    Budaya “Water Cooler”
Beberapa perusahaan memiliki budaya untuk mengumpulkan orang-rang di kantor dan mengobrol tentang hal-hal lain diluar pekerjaan. Memiliki hubungan dengan rekan kerja merupakan hal yang perlu diperhatikan. Terutama jika bekerja dalam tim. Coba untuk saling bercerita dan bertukar pendapat dengan anggota tim. Salah satu cara Water Cooler atau pencair suasana yaitu dengan memiliki grup percakapan di pesan instan, seperti WhatsApp dan sejenisnya.

2.    Orang lebih produktif di kantor
Ada argument mengatakan bahwa kantor dibangun untuk bekerja, disana orang menyelesaikan sebagian besar pekerjaan mereka. Ini adalah salah satu argument yang dianggap tidak menghormati pekerja yang bekerja di tempat selain kantor. Setiap orang memiliki gaya kerja, preferensi, dan kondisi optimal untuk bekerja. Pekerjaan jarak jauh sebenarnya mengenali dan menerima itu.
Jika kita merasa paling produktif ketika bekerja di kantor, maka kita dapat bekerja dengan menggunakan ruang kerja atau sewa ruang kerja bersama. Tetapi jika kita merasa produktif bekerja dari rumah, kedai kopi, atau perpustakaan, makan pekerjaan jarak jauh memberi kita kebebasan untuk melakukannya juga.

3.    Kita membutuhkan kantor untuk pekerjaan
Beberapa orang lebih Bahagia ketika mereka bisa masuk dan keluar dari mode kerja, dan datang ke kantor fisik untuk melakukan berbagai macam pekerjaan. Konsep di balik argument ini bisa saja benar. Membawa pekerjaan setiap saat di kepala kita bukanlah cara yang sehat atau menyenangkan untuk hidup. Tetapi pemisahan itu dapat dicapai di luar kantor juga. Ada orang yang melakukan pekerjaan di luar lokasi, atau mencari ruang terpisah di rumah sebagai kantor. Bahkan ada pula yang hanya memiliki meja khusus di sudut ruangan yang hanya digunakan untuk bekerja. Menciptakan pemisahan dalam pola pikir ketika akan bekerja atau tidak. Bisa juga dengan mematikan notifikasi di ponsel. Hal ini akan sangat membantu dalam konsentrasi dan fokus kerja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Argumen yang Sering Ditemukan Terhadap Pekerjaan Jarak Jauh

Sering kali kita mendengar pendapat orang mengenai bekerja jarak jauh maupun bekerja dari rumah. Tidak sedikit juga yang mengeluarkan argument orang dengan anti-remote atau tidak mau bekerja jarak jauh. Padahal, ada sebuah pertimbangan jika sebuah pekerjaan memang perlu dikerjakan secara jarak jauh. Berikut adalah argument anti-remote yang paling umum didengar. 1.     Menambah penilaian diri Ada pendapat bahwa, “Memulai dengan seluruh tim di satu kantor mendapatkan penilaian yang lebih baik daripada tim jarak jauh.” Faktanya adalah, mungkin beberapa perusahaan tidak memiliki kantor tetap. Mereka biasanya bergerak secara mobile dan bisa bekerja dimana saja. Hal ini bukanlah penghalang untuk bekerja. Karena yang terpenting adalah pendapatan dan hasil pekerjaan yang bisa menguntungkan dalam nilai bisnis. Meskipun begitu, memiliki tim di kantor adalah hal yang mudah untuk dicapai jika ingin bertemu atau diskusi suatu hal tentang pekerjaan. 2.     ...

7 Aspek Membangun Tim Kinerja Tinggi (High Performance Team)

Training Millennial Leadership Jakarta Seorang pemimpin tentu berharap organisasi yang dipimpinnya memiliki kinerja yang tinggi ( High Performing Organization).  Untuk mencapai kinerja yang tinggi ada prasyarat yang perlu dimiliki oleh sebuah tim. Paling tidak ada 7 aspek yang perlu diperhatikan untuk membangun tim berkinerja tinggi. 1. Goal Setting Sebuah tim mampu berkinerja tinggi jika memiliki tujuan atau sasaran yang jelas dan dipahami oleh seluruh anggota tim. Selain dipahami, sasaran tersebut perlu dapat diterjemahkan dalam tindak tanduk atau perilaku sehari-hari. Dengan tingkat pemahaman  yang baik sekalipun, anggota tim belum tentu mampu menerapkan dalam perilaku sehari-hari mereka. Seorang pemimpin perlu memastikan bahwa pemahaman dan tindakan setiap anggota tim harus selaras dengan sasaran tim yang berkinerja tinggi tersebut. 2. Leadership Tim berkinerja tinggi dapat dicapai jika ada faktor kepemimpinan yang baik. Kepemimpinan memberikan pen...

Apa Rencana Kamu 5 Tahun ke Depan?

Public Training Millennial Leadership Jakarta Ini adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan saat kita sedang berada dalam sebuah wawancara pekerjaan. Hal ini seringkali ditanyakan oleh kantor yang mewawancarai kita, untuk mengetahui apakah kita punya mampu merancang masa depan diri kita sendiri di masa depan. Ada orang-orang yang memberikan jawaban terlalu ambisius, rencana yang masih mengawang-awang, atau ada juga yang tidak bisa menjawab sesuai dan berhubungan dengan posisi yang diinginkan di tempat kerja. Untuk menghindari kita dalam memberi jawaban-jawaban “lucu” tersebut, berikut ada beberapa tips untuk menjawab pertanyaan tersebut: Menyebutkan Tujuan Secara Jelas dan Lugas Menyebutkan tujuan secara jelas dan lugas, langsung, dengan memberikan kaitan langsung dengan pekerjaan yang kita inginkan, sehingga pewawancara bisa mengerti langkah kita selanjutnya di posisi yang kita inginkan tersebut. Menyebutkan Tujuan Secara Jelas dan Lugas Menjabarkan Kemauan...